Pages

Subscribe:

Trigliserida

Pendahuluan

Trigliserida merupakan lemak yang ada di dalam tubuh dan beredar di dalam peredaran darah kita. Di dalam tubuh kita trigliserida berasal dari makanan dan juga diproduksi oleh tubuh dalam metabolisme menghasilkan energi. Tubuh memerlukan trigliserida dalam kadar normal.  Bila terjadi kenaikan levelnya dalam darah dapat disebabkan oleh berbagai macam proses penyakit dan merupakan faktor resiko pengerasan arteri (atherosclerosis) yang merupakan awal dari penyakit jantung dan dapat merupakan tanda dari hadirnya metabolic syndrome.


Fakta Tentang Trigliserida
  • Trigliserida dipakai oleh tubuh sebagai sumber energi.
  • Sebagian besar lemak tubuh yang terdapat pada jaringan dalam bentuk trigliserida.
  • Kenaikan level trigliserida dalam darah (hypertriglyceridemia) sering bersamaan dengan kenaikan level cholesterol, yang juga dikenal dengan dislipidemia.
  • Seiring dengan meningkatnya usia, resiko untuk terjadi hypertriglyceridemia semakin tinggi.
  • Saat ini hypertriglyceridemia sudah banyak ditemukan pada dewasa muda karena faktor gaya hidup terutama di perkotaan.
  • Hypertriglyceridemia bukan hanya ditemukan pada orang gemuk, orang yang berpenampilan kurus pun bila memiliki faktor resiko dapat terjadi hypertriglyceridemia.

Pemeriksaan Trigliserida
  • Trigliserida diperiksa bersamaan dengan pemeriksaan darah lainnya dan merupakan panel pemeriksaan lemak bersama dengan cholesterol, HDL, dan LDL.
  • Sebelum pemeriksaan harus berpuasa 12 jam, karena bila kurang dari 12 jam bisa saja trigliserida levelnya meningkat karena faktor pencernaan makanan.
  • Nilai Trigliserida dalam darah:

Normal
Mulai Tinggi
Tinggi 
Sangat Tingg
<150 mg/dl
 150-199 mg/dl
200-499 mg/dl
≥500 mg/dl

  • Namun nilai normal ini bila yang bersangkutan tidak dalam kondisi memiliki penyakit.  Pada kondisi metabolic syndrome misalnya, trigliserida >150 mg/dL sudah dianggap tinggi.

Penyebab Hypertriglyceridemia
  1. Penyakit kencing manis yang kurang terkontrol
  2. Konsumsi alkohol
  3. Obesitas
  4. Konsumsi kalori lebih dari yang dibutuhkan
  5. Penyakit ginjal
  6. Hypothyroid
  7. Karena penggunaan obat-obatan: pil KB, estrogen, beta-blocker, immunosuppressive, tamoxifen, steroid, diuretic.
  8. Genetik; dengan riwayat yang sama dalam keluarga.

Gejala Hypertriglyceridemia
Sayangnya hypertriglyceridemia tidak menimbulkan gejala. Kalau pun ada, bisa terlihat timbunan lemak di bawah kulit yang disebut sebagai xanthomas.  Sehingga cara yang paling bijaksana adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin.

Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila tidak pernah sama sekali periksa darah (tidak masalah walau pun masih muda).  Karena dengan pola dan gaya hidup orang di perkotaan tidak jarang hypertriglyceridemia ditemukan pada dewasa muda.
  2. Bila sudah pernah ditemukan hypertriglyceridemia suatu saat pemeriksaan darah, maka harus diulang untuk pemantauan dengan petunjuk dari dokter (sesuai faktor resiko yang ada).
  3. Bila sudah didiagnosis oleh dokter dengan metabolic syndrome, maka harus periksa secara rutin sesuai petunjuk dari dokter.
  4. Bila sudah pernah ditemukan hypertriglyceridemia, kemudian merasakan adanya gejala penyakit atherosclerosis tau tanda/gejala dari penyakit jantung.  Untuk penyakit atherosclerosis tidak kita bahas di sini, tapi dapat dilihat pada pembahasan terkait lainnya.
  5. Bila sudah mencoba memodifikasi gaya hidup sendiri, tapi tidak kunjung berhasil, maka harus ditolong dengan ahli gizi dengan memberikan menu diet yang harus dipatuhi.
Picture Penanganan Naiknya Trigliserida

Dilakukan Sendiri
Modifikasi gaya hidup.  Merupakan baris pertahanan pertama dalam menghadapi hypertriglyceridemia, karena terbukti signifikan dalam menurunkan kadar trigliserida dalam darah.  Untuk mengetahui secara pasti kalori yang Anda butuhkan dapat membaca artikel lainnya.

Modifikasi gaya hidup tersebut adalah sbb.:
  1. Menjadi lebih aktif secara fisik dari kebiasaan lama.
  2. Melakukan olahraga aerobik secara reguler.
  3. Berhenti merokok, karena rokok juga merupakan faktor resiko untuk terjadinya atherosclerosis.
  4. Menghentikan konsumsi alkohol.
  5. Menurunkan berat badan dan menjaganya tetap normal.  Artinya di sini harus membuat seimbang antara protein, lemak, karbohidrat, dan serat pada menu sehari-hari.
  6. Konsumsi serat yang cukup. Pria sekitar 38 gram dan wanita sekitar 25 gram per hari.
  7. Membatasi konsumsi gula dan karbohidrat.  Karbohidrat yang dikonsumsi sebaiknya karbohidrat dari gandum, sementara gula dari buah-buahan.  Konsumsi harian karbohidrat harus antara 45-65% dari total kalori harian (sekitar 170-240 gram karbohidrat per hari).
  8. Membatasi konsumsi trans fat dan lemak jenuh. Sementara lemak secara keseluruhan harus tidak melebihi 20 atau 35% dari total kalori per hari (kurang lebih 35-60 gram lemak setiap hari).
  9. Mengkonsumsi lebih banyak protein ikan terutama ikan laut dalam seperti mackerel, trout, herring, sardines, salmon, tenggiri, kakap, dll.  Karena mereka banyak mengandung asam lemak omega-3.  Asam lemak omega-3 secara alami dapat menurunkan trigliserida dan cholesterol. Porsi protein adalah 10-35% dari total kalori harian (sekitar 55-95 gram protein per hari).
  10. Kalau sudah memiliki penyakit faktor resiko seperti kencing manis, harus ditangani seoptimal mungkin.
  11. Menjaga kadar gula dan profil lemak lainnya senantiasa dalam batas normal.

Dilakukan Dokter
  • Dokter akan “memaksa” Anda untuk melakukan 11 hal seperti  di atas.
  • Bila masih gagal menurunkan kadar trigliserida, dokter akan memberikan obat yang diminum. Tujuan utamanya untuk menghindari terjadinya kerusakan pankreas.
  • Bila hypertriglyceridemia juga disertai dengan jeleknya profil lemak, maka obat kombinasi akan diberikan dokter. Namun sebelumnya dokter biasa meminta dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal untuk menghindari komplikasi gagal ginjal akibat pengobatan.
  • Obat yang diberikan biasanya golongan fibrates, statins, atau nicotinic acid.
  • Dokter juga mungkin menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen asam lemak omega-3 (minyak ikan).
  • Yang pasti juga, dokter akan menangani penyakit penyerta dan penyakit faktor resiko yang mungkin ada pada pasien yang bersangkutan.

Pencegahan Hypertriglyceridemia
  1. Sejak muda, sudah membiasakan diri dengan hidup dengan gaya hidup yang sehat, agar ketika sudah masuk usia 40 tahun sudah terbiasa dan tidak sulit memulainya.  Selain itu juga untuk mencegah terkena penyakit metabolisme di usia muda.
  2. Biasakan agar aktif secara fisik, seperti menggunakan tangga dari pada elevator, mencuci kendaraan sendiri dari pada di bawa ke tempat cuci berbayar, untuk jarak dekat memilih jalan dari pada naik kendaraan, berkebun, membersihkan rumah, dll.
  3. Olah raga secara teratur
  4. Berhenti merokok!
  5. Tidak mengkonsumsi alkohol.
  6. Tidak makan terlalu banyak. Tau batasan dari tubuh, supaya dapat mengerem nafsu makan ketika perut memang sudah kenyang, dan tidak memulai makan lagi ketika perut belum terasa lapar (tidak makan hanya karena iseng).
  7. Pastikan dalam menu sehari-hari senantiasa terdapat serat dan menyenangi ‘ikan laut dalam’ di dalam menu makanan.
  8. Menangani penyakit metabolisme lain yang sudah diderita semaksimal dan seoptimal mungkin.
IKM 2013-07

0 comments:

Post a Comment